georgeanddragonprague.com – Pemerintah Tiongkok secara terbuka menuduh Amerika Serikat memicu ketegangan baru di tengah situasi yang seharusnya mereda pasca kesepakatan gencatan senjata perdagangan. Beijing menilai Washington tidak menunjukkan itikad baik, bahkan setelah kedua negara sepakat untuk menahan diri dari aksi saling balas tarif. Pernyataan keras ini muncul setelah AS mengumumkan kebijakan tambahan yang berdampak langsung terhadap perusahaan-perusahaan teknologi asal Tiongkok.
AS Berlakukan Pembatasan Teknologi Tambahan
Pemerintah AS secara resmi memperluas daftar entitas yang mendapat pembatasan ekspor teknologi tinggi, termasuk semikonduktor dan kecerdasan buatan. Langkah ini memicu kemarahan Beijing yang menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk “perang ekonomi tersembunyi.” Kementerian Perdagangan Tiongkok menyebut kebijakan tersebut tidak mencerminkan semangat kerja sama dan dialog yang dibangun dalam kesepakatan dagang sementara antara kedua negara.
Tiongkok Tegaskan Tidak Akan Diam
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam menghadapi tekanan dan intimidasi dari pihak luar. Beijing berjanji akan mengambil langkah-langkah balasan yang proporsional jika AS terus mengganggu stabilitas perdagangan bilateral. Ia menekankan bahwa Tiongkok selalu mendukung penyelesaian damai melalui dialog, namun tidak akan ragu bertindak jika kedaulatan ekonominya terganggu.
Ketegangan Mengancam Stabilitas Global
Para analis perdagangan memperingatkan bahwa ketegangan baru antara dua ekonomi terbesar dunia ini dapat mengguncang pasar global. Investor mulai menunjukkan kecemasan atas potensi terjadinya perang dagang jilid dua. Indeks saham di Asia dan Wall Street sempat mengalami penurunan setelah berita ini mencuat ke publik. Pelaku pasar khawatir bahwa kebijakan sepihak AS akan memicu reaksi keras dari Tiongkok yang bisa berdampak luas terhadap rantai pasok global.
Seruan untuk Dialog Kembali Menguat
Berbagai pihak internasional, termasuk Uni Eropa dan beberapa negara Asia Timur, menyerukan medusa88 agar AS dan Tiongkok segera kembali ke meja perundingan. Mereka menilai kedua negara harus mengedepankan pendekatan diplomatik demi mencegah ketidakstabilan ekonomi global. Lembaga multilateral seperti WTO juga menyatakan keprihatinan atas memburuknya hubungan dagang tersebut dan mengajak kedua negara untuk mematuhi prinsip-prinsip perdagangan bebas dan adil.